Antara Dialog dalam ceta 'Bila Cinta Bertasbih' (aku ubah sikit tapi tak lari dari dialog sebenar) yang menarik aku dengar..
"Marhar..?"
"Saya ingin mengutarakan syarat untuk pernikahan ini.."
Syarat 1
"Keseluruhan diri saya akan menjadi halal kalau dipenuhi oleh org yg mahu bernikah dgn saya, Saya harus tetap tinggal disini."(tempat tinggal orang tuanya)
"Saya mahu dinikahi.Tapi dgn syarat..selama saya masih hidup dan masih bisa menunaikan kewajipan saya sebagai seorang isteri maka suami yg mahu menikahi saya tidak boleh bernikah dengan wanita lain."
-"Adakah syarat itu bukan mengada2"(ibu bapa pihak lelaki)
"Tidak.Para ulama telah membahaskan perkara ini panjang lebar."
"Syarat yang saya ajukan adalah sah-diperkatakan bukan mengharamkan poligami"
"Dibahagian mana perkataan saya yang mengharamkan poligami yang dibolehkan al-Quran??"
"Kalau org yang bakal menjadi suami saya ingin menikahi 4 orang sekaligus perempuan,silakan..itu hak bakal suami.dan tiada masalah buat saya.
Tapi itu ertinya bukan saya... yg mjadi salah satu isteri yg mahu menikahi saya."
"Persyaratan saya bisa dianalogikan misalnya, selama bernikah suami saya tidak boleh makan jagung.. Kerana saya tidak suka baunya..
Lalu apa itu bererti saya mengharamkan jagung??”
"Saya Cuma mengajukan syarat yang bagi saya bermanfaat buat saya dan anak2 saya. Dengan syarat sebegini bakal suami tidak dirugikan..Sebab bakal suami hanya tidak boleh bernikah dengan perempuan lain selama saya masih hidup dan masih bisa menunaikan kewajiban saya sebagai seorang isteri.Kecuali kalau saya sakit menahun (period) dan tidak bisa menunaikan kewajiban sebagai seorang isteri..silakan suami saya bernikah lagi.."
"Maaf.Saya tidak pernah membaca atau mendengar mana2 ulama mengatakan syarat sedemikian rupa!"(pihak lelaki)
"Baik..Tunggu sebentar.Saya bawakan kitab tersebut."
"Hal itu diperbolehkan oleh para ulama-kitab Juz 7 dari karya kitab al mufni karya al-quddamah (halaman 93.."
”yang WAJIB dipenuhi adalah syaratnya manfaat dan memberi faedah kepada isteri, misalnya sang suami tidak akan mengeluarkan sang isteri dari rumahnya atau dari kampungnya..tidak berpergian atau membawanya atau tidak akan menikah atasnya..syarat seperti ini wajib ditepati oleh suami untuk isteri..jika suami tidak menepati maka isteri berhak minta dihapuskan nikahnya” (pihak lelaki membawa kitab yg dibawa)
"Hal seperti ini diriwayatkan dari Umar bin al-Khatab r.a dan Saad Bin Abi Wakad, Muawiyah dan Amru bin As"(pihak lelaki.Terdiam)
"Saya hanya ingin seperti fatimah puteri nabi yang seumur hidupnya tidak pernah dimadu oleh Sayiddina Ali bin Abi Talib suaminya..
Saya ingin seperti siti Khodijah yang selama berumah tangga dengan rasulullah S.A.W. juga tidak pernah dimadu..sungguh saya tidak haramkan poligami, tapi inilah syarat yang saya ajukan, jika dipersetujui akad nikahnya bisa dirancang untuk dilaksanakan..jika tidak disetuju tidak apa-apa, silakan bakal suami yang ingin menikahi saya menikah gadis2 lain yang mungkin bersedia tanpa mengajukan apa2 syarat,,,"
Thursday, February 11, 2010
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
No comments:
Post a Comment